Social Icons

Pages

Featured Posts

Kamis, 10 Januari 2013



Assalamu'alaikum Warahmatullahi Wabarakatuh

Bismillah...

Jika kita tilik secara teliti tentang remaja, maka secara umum kita bisa menyatakan bahwa ada 3 macam remaja :
* Remaja yang Lurus
* Remaja yang Melenceng
* Remaja yang berada di antara keduanya
  Yang Pertamaadalah Remaja yang lurus, dialah remaja yang beriman dan melakukan segala konsekuensi keimanannya, dialah seorang remaja yang berimah kepada agamanya dengan keimanan yang membuat dirinya cinta terhadap agamanya, bagi dirinya kemenangan hanya akan didapatkan melalui agamanya, baginya keharaman dalam agama akan mengakibatkan kerugian yang nyata.

  Dia adalah seorang Remaja yang hanya menyembah kepada Allah subhanahu wa ta'ala dan mengikhlaskan agama ini hanya untuk-Nya, dialah remaja yang mengikuti jejak Rasul-Nya dalam melakukan dan meninggalkan sesuatu sebab ia beriman bahwa Muhammad shallallahu alaihi wasallam adalah Rasulullah dan satu-satunya imam yang harus diikuti.

  Dialah remaja yang mendirikan sholat secara sempurna yang ia sesuaikan dengan kemampuan dirinya, sebab ia percaya bahwa di dalam sholat terdapat kemaslahatan besar bagi agama maupun dunia, bagi kehidupan individu maupun masyarakat, dan dia yakin bahwa menyia-nyiakan shalat akan mengakibatkan bahaya bagi kehidupan individual maupun masyarakat.

  Dialah remaja yang memberikan zakat kepada orang-orang yang berhak mendapatkan secara sempurna tanpa sedikitpun  menguranginya, sebab ia yakin bahwa dalam zakatnya itu terdapat sesuatu yang akan memenuhi kebutuhan agama islam dan kaum muslimin, oleh sebab itu zakat di jadikan sebagai salah satu rukun islam.

  Dialah remaja yang berpuasa pada bulan Ramadhan, ia menahan syahwat dan kesenangannya, baik pada musim panas maupun musim dingin, sebab ia yakin bahwa di sana terdapat keridhoan Allah subhanahu wa ta'ala sehingga ia mendahulukan keridhoan Rabb-Nya dari pada keinginan dirinya.

  Dialah remaja yang menunaikan haji di baitullah Al Haram, sebab ia mencintaiAllah subhanahu wa ta'ala, iapun mencintai baitullah dan iapun senang berada di tempat-tempat yang dipenuhi oleh rahmat dan ampunan-Nya, oleh sebab itu ia ikut serta bersama saudara-saudaranya kaum muslimin mendatangi tempat-tempat tersebut.

  Dialah remaja yang beriman bahwa Allah subhanahu wa ta'ala adalah pencipta dirinya, Allah subhanahu wa ta'ala adalah pencipta langit dan bumi, ia telah memikirkan tanda-tanda kekuasaan Allah subhanahu wa ta'ala sehingga tidak ada celah sedikitpun untuk meragukan wujud Allah subhanahu wa ta'ala, ia melihat alam ini yang begitu luas, indah dan teratur, ia yakin bahwa ini adalah bukti nyata akan adanya sang pencipta dan semua itu menunjukan kesempurnaan kekuasaan dan maha bijaksananya sang pencipta, sebab alam ini tidak mungkin  menciptakan dirinya sendiri dan tidak mungkin pula alam ini ada secara kebetulan karena sebelumnya alam ini tidak ada dan sesuatu yang tidak ada tidak mungkin mengadakan sesuatu karena hakekatnya memang ia tidak ada.

  Alam ini tidak mungkin terjadi secara tiba-tiba sebab alam ini begitu indah dan teratur, ia tidak berubah dan tidak pula menyelisihi ketentuan-Nya. 
Allah subhanahu wa ta'ala berfirman
yang Artinya " Maka sekali-kali kamu tidak akan mendapat penggantian bagi sunnah Allah, dan sekali-kali tidak (pula) akan menemui penyimpangan bagi sunnah Allah itu". (QS. Fathir 35:43)

Allah subhanahu wa ta'ala berfirman
"Tidak akan kamu lihat sesuatu yang tidak seimbang pada ciptaan Tuhan yang maha pengasih. Maka lihatlah sekali lagi, adakah kamu lihat sesuatu yang tidak seimbang? kemudian pandanglah sekali lagi niscaya penglihatanmu akan kembali kepadamu dengan tidak menemukan sesuatu cacat dan penglihatanmu itupun dalam keadaan payah". (QS. Al Mulk [67] 3-4)

  Jika alam ini berjalan secara teratur, maka tidak mungkin ia ada secara kebetulan, sebab sesuatu yang ada secara kebetulan maka bentuk dan aturannya juga kebetulan, sehingga ia akan mudah berubah dan mudah tergoncang setiap saat.

  Dialah remaja yang beriman kepada para malaikat, sebab Allah subhanahu wa ta'ala telah mengabarkan akan wujud mereka di dalam Al Qur'an dan Rasulullah shallallahu alaihi wasallam juga telah mengabarkan dalam sunnahnya, dalam Al Qur'an dan Sunnah telah disebutkan tentang sifat-sifat, amalan-amalan dan ibadah yang mereka lakukan untuk kemaslahatan makhluk,semua itu adalah dalil yang menunjukkan kepastian adanya mereka.

  Dialah remaja yang beriman kepada kitab-kitab Allah subhanahu wa ta'ala yang telah di turunkan kepada para nabi-Nya sebagai petunjuk kepada jalan yang lurus, sebab akal manusia rinci tentang cara-cara beribadah dan bermu'amalah yang akan membawa kemaslahatan bagi mereka.

  Dialah remaja yang beriman kepada para Nabi dan Rasul Allah yang telah di utus kepada makhluk-Nya agar menyeru kepada kebaikan, memerintahkan kepada yang ma'ruf dan melarang dari perbuatan mungkar, agar manusia tidak lagi memiliki hujjah/alasan setelah di utusnya para Rasul, ia yakin bahwa rasul pertama adalah Nuh dan rasul yang terakhir adalah nabi Muhammad shallallahu alaihi wasallam.

  Dialah remaja yang beriman akan adanya hari akhir di mana manusia dibangkitkan dari kematian untuk diberikan balasan atas amalan-amalan yang mereka perbuat, 
Allah subhanahu wa ta'ala berfirman :
Yang Artinya "Barang siapa yang mengerjakan kebaikan seberat dzarrahpun, niscaya dia akan melihat (balasan) nya. Dan barang siapa yang mengerjakan kejahatan seberat dzarrahpun, niscaya dia akan melihat (balasan) nya pula". (QS. Az-Zalzalah [99] 7-8)

  Dialah remaja yang beriman kepada taqdir Allah subhanahu wa ta'ala baik berupa kebaikan maupun keburukan, sehingga ia yakin bahwa segala sesuatu yang terjadi adalah merupakan ketentuan dan kekuasaan Allah subhanahu wa ta'ala, bersama itu ia juga tetap yakin akan adanya sebab dan akibat, kebahagiaan terjadi karena ada sesuatu yang menyebabkan dan kesedihan juga terjadi karena ada yang menyebabkan.

  Dialah remaja yang beragama dengan agama yang menjadi nasehat bagi Allah subhanahu wa ta'ala, bagi kitab-kitabnya, bagi para rasul-Nya dan bagi pemimpin-pemimpim kaum muslimin dan orang-orang awam dari kaum muslimin, sehingga ia bermuamalah dengan kaum muslimin secara terang-terangan sebagaimana ia ingin orang lain melakukan hal yang sama saat bermu'amallah dengannya, tidak ada penipuan, kecurangan, penangguhan hutang atau saling menutup-nutupi.

  Dialah remaja yang berdakwah berdasarkan pada ilmu dan bshirah meniti jalan yang telah dijelaskan oleh Allah subhanahu wa ta'ala dalam kitab-Nya :
"serulah (Manusia) kepada jalan Tuhan-mu dengan hikmah dan pelajaran yang baik dan bantahlah mereka dengan cara yang baik" (QS. An Nahl [16] 125)

  Dialah remaja yang menyeru kepada kebaikan dan mencegah kemungkaran, sebab ia yakin bahwa di sanalah letak kebahagiaan umat, 
Allah subhanahu wa ta'ala berfirman:
"Kamu adalah umat yang terbaik yang di lahirkan untuk manusia, menyeru kepada yang ma'ruf, dan mencegah dari yang munkar, dan beriman kepada Allah" (QS. Ali Imran [3] 110)

  Dialah remaja yang berusaha merubah kemungkaran dengan cara yang diajarkan oleh nabi Muhammad shallallahu alaihi wasallam :
"Barang siapa melihat kemungkaran maka hendaklah ia merubah dengan tangannya, dan jika ia tidak mampu maka hendaklah ia merubah dengan lisannya dan jika ia tidak mampu maka hendaklah ia lakukan dengan hatinya" (Hadits riwayat imam muslim dalam kitab Al Iman, Bab Bayan kaunu An Nahyi 'Ani Al Munkar Minal Iman, hadits no : 49)

  Dialah remaja yang selalu berkata jujur dan senantiasa menerima kebenaran, sebab ia yakin bahwa kejujuran akan membawa kepada kebaikan dan kebaikan akan mengantarkan ke syurga dan seorang yang senantiasa berkata jujur akan di tulis di sisi Allah subhanahu wa ta'ala sebagai seorang shidiq.
"Tidaklah beriman seseorang di antara kalian sampai ia mencintai kebaikan bagi saudaranya sebagaimana ia mencintai kebaikan itu bagi dirinya" (Diriwayatkan oleh Imam Bukhori dalam kitabul Iman, Minal Iman An Yuhibba Li Akhihi Ma Yuhibbu Linafsihi no.13, dan diriwayatkan oleh Imam Muslim dalam Kitab Al Iman, Bab. Dalil Min Khishali Iman An Yuhibba li akhihi ma yuhibbu li nafsihi)

  Dialah remaja yang yakin bahwa akan di minta pertanggung jabannya di hadapan Allah subhanahu wa ta'ala dan ia merasa bertanggung jawab terhadap umat, agama dan negaranya. ia sangat jauh dari keegoisan. Namun demikian ia tetap mengutamakan kebaikan bagi dirinya dari pada kebaikan orang lain.

  Dialah remaja yang berjihat untuk Allah subhanahu wa ta'ala dan hanya dengan syari'at Allah subhanahu wa ta'ala, ia berjihat dengan penuh keikhlasan tanpa disertai rasa riya' atau sum'ah, ia berjihat dengan Allah subhanahu wa ta'ala artinya ia senantiasa memohon pertolongan dari-Nya dan tidak hanya mengandalkan kekuatan yang dimilikinya. Ia berjihat di jalan Allah subhanahu wa ta'ala demi tegaknya agamanya tanpa berlebih-lebihan atau mengagapnya sesuatu yang mudah,ia berjihat dengan lisan, tangan dan hartanya,ia menyesuaikan dengan apa yang sedang dibutuhkan oleh islam dan kaum muslimin. 

  Dialah remaja yang berakhlak dan beragama, ia berakhlak mulia dan beragama lurus, ia memiliki perilaku yang lemah lembut, selalu berlapang dada, memiliki jiwa yang mulia, hati yang baik, penyabar selalu menahan amarah dan ia adalah remaja tangguh yang tidak pernah mensia-siakan waktunya, ia juga tidak mendahulukan perasaanya dari akal dan kemaslahatan umat.

  Dialah remaja yang seimbang, disiplin, ia melakukan sesuatu dengan bijak dan berusaha semaksimal mungkin, ia tidak pernah membuang waktunya, ia senantiasa memanfaatkan umurnya untuk manfaat diri dan umatnya.
Selain menjaga agama dan akhlaknya remaja ini juga sangat jauh dari kekafiran kefasikan, kemaksiatan, akhlak tercela dan pergaulan buruk.

Remaja seperti inilah yang menjadi kebanggan umat, ia adalah lambang kehidupan, kebahagian dan lambang dari agama umat ini.
Inilah remaja yang dengan keberadaannya kita berharap bahwa Allah subhanahu wa ta'ala akan memperbaiki keadaan agama Islam dan kaum muslimin dan menerangi jalan orang-orang yang berjalan di atas agama ini, inilah remaja yang akan mendapatkan kebahagian di dunia dan akhirat.

Yang Keduaadalah remaja yang memiliki aqidah yang menyimpang, memiliki perilaku yang sangat buruk, ia tertipu dengan dirinya sendiri, ia tenggelam di dalam kehinaan dirinya, ia tidak menerima kebenaran yang datang dari orang lain dan tidak pula menolak kebatilan dalam dirinya, ia bersifat egois dalam setiap tindak tanduknya seakan-akan ia tercipta hanya untuk kenikmatan dunia dan dunia hanya tercipta untuk dirinya, ia adalah remaja yang nakal yang tidak dapat di tembus oleh kebenaran dan tidak pula melepaskan diri dari kebatilan.

Dialah remaja yang tidak peduli dengan hak Allah subhanahu wa ta'ala dan hak-hak manusia yang telah ia sia-siakan, ia adalah remaja yang suka membuat kegaduhan yang kehilangan keseimbangan dalam berfikir dan kehilangan keseimbangan dalam bertingkah laku.

Dialah remaja yang bangga kepada pendapat dirinya, seolah-olah kebenaran hanya mengalir dari lidahnya, menurutnya ia adalah orang yang tidak akan pernah salah dan orang lain tetap bersalah selama mereka menyelisihi pendapatnya.

Dialah remaja yang menyimpang dari jalan yang lurus, tindak-tanduknya menyimpang dari nilai-nilai di masyarakat, akan tetapi perbuatannya telah dihiasi dengan kebaikan sehingga ia menganggap perbuatannya sebagai sesuatu yang baik, yang menjadikannya termasuk orang-orang yang merugi dalam amalan mereka, amalan mereka di kehidupan dunia adalah kesesatan sedangkan mereka menyaka bahwa diri mereka telah berbuat kebaikan.

Dialah remaja yang mencelakakan dirinya sendiri, menyimpangkan masyarakatnya dan menggiring umatnya kepada kehinaan yang paling hina, ia menghalai izzah dan kemuliaan umat dengan sarang dan lingkungan yang membinasakan yang sangat sulit untuk di perbaiki, kecuali jika Allah subhanahu wa ta'ala  menghendaki, Karena Allah subhanahu wa ta'ala maha kuasa atas segala sesuatu.

Yang Ketiga, adalah remaja yang merasa bingung dan ragu dengan adanya berbagai jalan yang berbeda, ia mengetahui kebenaran dan merasa nyaman dengan keberanaran tersebut, ia hidup di dalam sebuah masyarakat yang menjaga kebenaran, hanya saja pintu-pintu keburukan selalu terbuka lebar bagi dirinya dan keburuka itu datang dari segala arah, ia memiliki aqidah akan tetapi ia masi ragu, ia juga memiliki perilaku yang menyimpang, perbuatan buruk, ia juga keluar dari kebenaran disebabkan taqlid buta, ia melakukan berbagai macam kebatilan akan tetapi ia selalu berfikir dalam dirinya sendiri, ia berhenti sejenak untuk berfikir tetang apa yang terjadi pada dirinya, apakah pemikiran-pemikiran, aturan-aturan dan jalan-jalan yang ia temukan adalah sebuah kebenaran ? lalu remaja ini merasa bingung dan ragu, terkadang ia membenarkan ini dan terkadang membenarkan yang lain.

inilah remaja yang melakukan sesuatu yang negatf dalam hidupnya, ia membutuhkan sesuatu yang kuat yang mengantarkan dirinya kepada jalan kebenaran dan kebaikan, betapa mudahnya hal tersebut jika Allah subhanahu wa ta'ala mengirimkan kepadanya seseorang yang mengajaknya kepada kebenaran, seorang yang bersikap bijaksana dan memiliki niat baik.

Remaja semacam ini banyak terdapat di kalangan orang-orang yang notabene mendapatkan pendidikan dan pengajaran tentang agama Islam akan tetapi mereka juga belajar banyak tentang ilmu duniawi yang pada kenyataannya bertentangan dengan agama atau menurut mereka bertentangan, sehingga mereka merasa bingung di antara kedua macam ilmu tersebut.

Mereka bisa selamat dari kebingungan ini dengan cara memusatkan perhatiannya kepada pendidikan agama Islam dan mempelajari dari sumber aslinya yaitu Al-Qur'an dan Sunnah bersama para ulama yang senantiasa ikhlas mengajarkannya dan itu tidaklah sulit bagi Mereka.

~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~

Semoga bermanfaat 
afwan jika ada kesalahan dalam penulisan yang salah datangnya dari ana dan yang benar hanya dari Allah subhanahu wa ta'ala


Keajaiban Sedekah



Sedekah adalah menafkahkan harta demi mendapatkan pahala, baik itu sedekah wajib (zakat) maupun sunnah (sedekah). Di dalam Islam sedekah memiliki kedudukan yang agung, keberadaannya menjadi dalil/tanda yang jelas tentang kebenaran iman seseorang. Hal ini karena manusia mencintai harta dan selalu berusaha mengejar dan mengumpulkannya. Barangsiapa yang menginfakkan harta dan menyelisihi jiwa yang cenderung kepada kebakhilan, maka hal itu menjadi bukti kebenaran keimanan dan keyakinannya.
Rasulullah bersabda, 

وَالصَّدَقَةُ بُرْهَانٌ 

“Dan sedekah adalah bukti.” (HR. Muslim, no. 556) 

Bukti kebenaran iman seorang hamba. Jika ia bersedekah dengan niat mengharapkan wajah Allah, tidak riya ataupun sum’ah

Allah telah menerangkan dalam al-Qur’an tentang keutamaan-keutamaan sedekah. Begitu pula Rasulullah telah menjelaskan hal tersebut. Oleh karena itu, kami sebutkan beberapa keutamaan bersedekah, yaitu; 

1. Amal yang utama dan kedudukan tinggi Sedekah adalah termasuk amal yang paling utama dan paling dicintai oleh Allah. Disebutkan di dalam hadits yang diriwayatkan oleh Ibnu Umar,


مِنْ أَفْضَلِ الْعَمَلِ إِدْخَالُ السُّرُورِ عَلَى الْمُؤْمِنِ:يَقْضِي عَنْهُ دَيْنًا،يَقْضِي لَهُ حَاجَةً، يُنَفِّسُ عَنْهُ كُرْبَةً 

Termasuk amalan yang paling utama adalah menimbulkan kegembiraan bagi seorang mukmin: membayarkan utangnya, mencukupi kebutuhannya, menghilangkan kesulitannya...” (Syu’abul Iman, no. 7274) 

Orang yang bersedekah akan mendapatkan kedudukan yang mulia. Rasulullah bersabda,


إِنَّمَا الدُّنْيَا لأَرْبَعَةِ نَفَرٍ، عَبْدٍ رَزَقَهُ اللَّهُ مَالاً وَعِلْمًا فَهُوَ يَتَّقِي فِيهِ رَبَّهُ ، وَيَصِلُ فِيهِ رَحِمَهُ وَيَعْلَمُ لِلَّهِ فِيهِ حَقًّا، فَهَذَا بِأَفْضَلِ الْمَنَازِلِ 

Dunia telah diberikan pada empat orang: Pertama, orang yang diberikan rizki dan ilmu oleh Allah, kemudian ia bertakwa dengan harta tadi kepada-Nya, menjalin hubungan dengan kerabat, dan tahu kewajiban yang harus ditunaikan pada Allah. Inilah sebaik-baik posisi…” (HR. at-Tirmidzi, no. 2325). 

Merekalah pemilik ‘tangan di atas’ sebagaimana yang disebutkan oleh Nabi, “Tangan di atas lebih baik daripada tangan di bawah. Tangan di atas adalah milik orang-orang yang berinfak, sedangkan tangan di bawah milik para pengemis.”(Muttafaq ‘Alaih) <!-- More -->

2. Tameng dari cobaan dan musibah Orang yang bersedekah akan dilindungi dari cobaan, musibah dan bahaya yang menakutkan, juga akan diangkat berbagai penyakitnya. 

Dalam sebuah hadits yang diriwayatkan oleh Rafi’ Ibnu Khudaij, Rasulullah bersabda,“Sedekah itu menutup 70 pintu kejelekan.” (Al-Mu’jam al-Kabir, no. 4276)
 Rasulullah juga bersabda,


دَاوُوا مَرْضَاكُمْ بِالصَّدَقَةِ 
Obatilah orang yang sakit di antara kalian dengan sedekah.” (Syu’abul Iman, no. 3278) 

3. Pahala yang besar dan dilipatgandakan balasan Allah akan menumbuhkan pahala sedekah, bagi orang yang bersedekah, pahalanya akan dilipatgandakan dan ditinggikan kedudukannya. 

Allah berfirman, artinya, “Siapakah yang mau memberi pinjaman kepada Allah, pinjaman yang baik (menafkahkan hartanya di jalan Allah), maka Allah akan melipatgandakan pembayaran kepadanya dengan kelipatan yang banyak. Dan Allah menyempitkan dan melapangkan (rezeki) dan kepada-Nya-lah kamu dikembalikan.”(QS. al-Baqarah: 245) 

Rasulullah juga menjelaskan keutamaan sedekah dalam banyak hadits, di antaranya,


مَنْ أَنْفَقَ نَفَقَةً فِي سَبِيلِ اللهِ كُتِبَتْ لَهُ بِسَبْعِ مِائَةِ ضِعْفٍ



“Barangsiapa menafkahkan harta di jalan Allah akan ditulis baginya pahala 700 kali lipat.” (HR. at-Tirmidzi, no. 1625) 

4. Menghapus dosa dan kesalahan Allah menjadikan sedekah sebagai sebab diampuninya dosa dan maksiat serta dihilangkan kejelekan. Allah berfirman, artinya, Sesungguhnya laki-laki dan perempuan yang muslim, laki-laki dan perempuan yang mukmin, laki-laki dan perempuan yang tetap dalam ketaatan, laki-laki dan perempuan yang benar, laki-laki dan perempuan yang sabar, laki-laki dan perempuan yang khusyuk, laki-laki dan perempuan yang bersedekah, laki-laki dan perempuan yang berpuasa, laki-laki dan perempuan yang memelihara kehormatan, laki-laki dan perempuan yang banyak menyebut (nama) Allah, Allah telah menyediakan untuk mereka ampunan dan pahala yang besar.” (QS. al-Ahzab: 35) 

Rasulullah bersabda,


وَالصَّدَقَةُ تُطْفِئُ الخَطِيئَةَ كَمَا يُطْفِئُ الْمَاءُ النَّارَ 

“Dan sedekah menghapus kesalahan sebagaimana air memadamkan api.” (HR. at-Tirmidzi, no. 614) 

5. Menjadikan harta berkah dan bertambah rezeki Allah berfirman, artinya, Dan barang apa saja yang kamu nafkahkan, maka Allah akan menggantinya dan Dia-lah Pemberi rezeki yang sebaik-baiknya.” (QS. Saba: 39) 

Dalam sebuah hadits Qudsi Allah berfirman,


يَا ابْنَ آدَمَ أَنْفِقْ أُنْفِقْ عَلَيْكَ
 “Wahai anak Adam berinfaklah, maka Aku akan berinfak kepadamu.” (HR. Muslim, no. 2355) 

Rasulullah bersabda, “Tidaklah ada satu hari pun yang seorang hamba berada di dalamnya kecuali pada pagi harinya turun dua malaikat, salah satunya berdoa, ‘Ya Allah, berikanlah kepada orang yang bersedekah pemberian yang lainnya.’ Sedangkan yang satunya lagi mengatakan, ‘Ya Allah, berikanlah kepada orang yang tidak bersedekah kehancuran apa yang dimilikinya.” (Muttafaqun’ alaih) 

Rasulullah bersabda bahwa sedekah tidak akan mengurangi harta,


مَا نَقَصَتْ صَدَقَةٌ مِنْ مَالٍ
“Sedekah tidak akan mengurangi harta.” (HR. Muslim, no. 6757) 

6. Penghalang Azab dan Jalan menuju Surga Sedekah dan infaq di jalan Allah merupakan penebus bagi seorang hamba dari azab yang pedih. Di antara hadits-hadits yang menerangkan hal ini adalah, Wahai sekalian wanita, bersedekahlah kalian, karena sungguhnya aku melihat kalian adalah penghuni neraka yang paling banyak.” Mereka (para wanita tadi) bertanya, “Mengapa bisa demikian wahai Rasulullah?” Beliau bersabda, “Kalian banyak melakukan caci maki dan membangkang pada suami.”” (Muttafaq ‘alaih)


اجْعَلُوا بَيْنَكُمْ وَبَيْنَ النَّارِ حِجَابًا وَلَوْ بِشِقِّ تَمْرَةٍ 
“Jadikanlah antara kalian dan api neraka penghalang walaupun dengan sepotong kurma.” (Al-Mu’jam al-Kabir, no. 15173) 

7. Jauh dari keburukan dan dihiasi dengan kebaikan Salah satu keburukan adalah bakhil. Orang yang bersedekah dengan ikhlas mengharapkan wajah Allah, maka kebakhilan akan hilang dari dirinya. Allah berfirman, artinya, Dan siapa yang dipelihara dari kekikiran dirinya, mereka itulah orang orang yang beruntung.” (QS. al-Hasyr: 9) 

Allah juga akan menghilangkan penyakit ujub, sombong, bangga diri, dan lain-lain. Rasulullah bersabda,


تَعِسَ عَبْدُ الدِّينَارِ وَعَبْدُ الدِّرْهَمِ وَعَبْدُ الْخَمِيصَةِ إِنْ أُعْطِيَ رَضِيَ وَإِنْ لَمْ يُعْطَ سَخِطَ تَعِسَ وَانْتَكَسَ وَإِذَا شِيكَ فَلَا انْتَقَشَ 
“Semoga pemuja dinar, dirham, dan baju sutra (pemuja harta kekayaan, pent.) menjadi sengsara! Bila diberi, ia merasa senang, dan bila tidak diberi, ia menjadi benci. Semoga ia menjadi sengsara dan semakin sengsara (bak jatuh tertimpa tangga pula ), dan bila ia tertusuk duri, semoga tidak ada yang kuasa mencabut duri itu darinya.”(HR. al-Bukhari, no. 2887) 

Sebaliknya sedekah juga akan membersihkan jiwa dan mendidiknya untuk berakhlak mulia seperti dermawan, mementingkan orang lain. Allah berfirman, artinya, “Ambillah zakat dari sebagian harta mereka, dengan zakat itu kamu membersihkan dan mensucikan mereka.” (QS. at-Taubah: 103) 

Allah juga berfirman, artinya, “Hai orang-orang beriman, apabila kamu mengadakan pembicaraan khusus dengan Rasul hendaklah kamu mengeluarkan sedekah (kepada orang miskin) sebelum pembicaraan itu. Yang demikian itu lebih baik bagimu dan lebih bersih.” (QS. al-Mujadillah: 12) 

8. Pintu seluruh amalan kebaikan Allah berfirman, artinya, Kamu sekali-kali tidak sampai kepada kebajikan (yang sempurna), sebelum kamu menafkahkan sebahagian harta yang kamu cintai. Dan apa saja yang kamu nafkahkan, maka sesungguhnya Allah mengetahuinya.” (QS. Ali Imran: 92) 

9. Mendapatkan pahala seperti orang yang melaksanakannya Rasulullah bersabda,Barangsiapa memberi makanan berbuka seorang yang puasa maka baginya (orang yang memberi buka) semisal pahala (orang yang puasa), tanpa mengurangi sedikitpun pahala orang yang puasa. Dan barangsiapa yang menyiapkan perlengkapan orang yang berperang atau mengurusi orang yang ditinggal berperang, maka baginya (orang yang menyiapkan perlengkapan orang yang berperang dan mengurusi keluarganya) semisal pahala (orang yang berperang(berjihad)), tanpa mengurangi sedikitpun pahala orang yang berperang (berjihad).” (HR. Ahmad, no. 17033) 

Demikian beberapa keutamaan sedekah, semoga bermanfaat. Wallahu a’lam bish shawab

Selasa, 08 Januari 2013

Cara Membuat Blog

Minggu, 23 Desember 2012

;;